Pejuang Era Milenial : Pegiat Literasi


   dokpri : kopdar RVL

Tantangan menulis kali ini benar-benar menantang penulis pemula seperti saya. Bayangkan, saya yang belum pernah menulis, harus nekat menulis. Harus berani dan memaksa diri untuk berani menulis. Dari seseorang yang belum pernah menulis di Blog, mau gak mau harus belajar membuat Blog. Dan mulai menulis di Blog. Dan itu tentunya bukan hal yang mudah, bagi saya khususnya. Mulai dari mengumpulkan energi untuk belajar bersahabat dengan IT. Harus berteman dengan yang namanya Blog. Harus lebih banyak menyempatkan waktu untuk membaca dan menulis tentunya. 


Untuk menuangkan menjadi suatu tulisan butuh proses. Teringat oleh-oleh saat kopdar Rumah Virus Literasi (RVL)-1 di Yogyakarta.  Kata para pejuang literasi, ayo mulai menulis yang disukai dan dikuasai. Menulis apa yang dipikirkan, bukan memikirkan apa yg ditulis. Oke. Semua teori sudah terlahab. Tinggal mempraktekkan poin ke-2. Banyak latihan menulis. Nach, ini yang butuh perjuangan. Dan di sini saya akan mulai menyebut kami, para penulis pemula sebagai calon pejuang literasi. Dan guru-guru hebat di Rumah Virus Literasi (RVL) laksana pejuang. Para pejuang yang turut membangun negeri, dengan virus literasinya.

Mungkin kita perlu tahu apa arti pejuang. Pejuang menurut kamus Besar Bahasa Indonesia berarti orang yang berjuang. Tentunya berjuangnya di jaman revolusi kemerdekaan dan di jaman digital  jelas beda. Di masa revolusi para pejuang saat itu, harus memegang senjata. Mereka berjuang melawan musuh. Berjuang mengusir penjajah yang ingin menguasai negeri tercinta. Hingga mereka mendapat gelar sebagai pahlawan. 

Sementara di setiap masa, pejuang ataupun pahlawan pasti ada. Sebutan pahlawan mengikuti masanya. Tak luput para guru. Mereka bisa jadi pejuang di era milenial, di era digital. Yang tentunya berhubungan dengan perjuangannya, sumbangsihnya, jasa-jasanya di dunia pendidikan. Terlebih saat digalakkannya literasi. Guru sebagai insan akademika, jelas ambil peranan penting dalam mencerdaskan anak bangsa. Terus berjuang duhai guru. Selamat berjuang para pegiat literasi. 

Comments

Popular Posts