Ayah, sang Pahlawan Bayangan

Mendidik anak merupakan tugas penting orang tua. Dalam mendidik anak ayah dan ibu tentunya mempunyai peran masing-masing. Selama ini mungkin banyak pandangan mendidik dan merawat anak adalah tugas ibu semata. Memang sebagian besar waktu kebersamaan seorang ibu dengan anak-anaknya lebih banyak dibanding ayah. Ini sudah umum budaya di Indonesia, terlebih budaya orang Jawa. Peran seorang ibu lebih dominan dalam urusan rumah tangga dan mendidik anak. Namun bukan berarti mendidik anak-anak adalah tugas ibu saja. 

Sosok ayah dalam keluarga juga mempunyai peran penting. Banyak sekali di sekitar kita para ayah yang sibuk bekerja. Para ayah yang senantiasa bekerja keras untuk keluarganya. Bagi ayah kebahagian keluarga adalah segalanya. Namun jangan sampai kesibukan seorang ayah menjadikan kebersamaan dalam keluarga terabaikan. 

Dalam mendidik anak kehadiran sosok ayah ikut andil dalam pembentukan karakter. Tumbuh kembang dan terbentuknya karakter anak tak lepas dari sosok ayah dan ibu. Jadi sosok ayah andil sebagai model yang tentunya ditiru anak-anaknya. Kedekatan sosok ayah atau ibu biasanya mempengaruhi karakter seorang anak. Pola mendidik yang diterapkan orang tua pada anak-anaknya akan membentuk karakter anak. Karakter sosok ayah yang tentunya berbeda setiap individu. Bisa saja ada orang ayah yang lembut dan penyabar, ayah yang pendiam, ayah yang humoris, ayah yang keras, ayah yang tegas dan disiplin, dan banyak lagi. Jadi begitu penting peran keluarga dalam membentuk karakter anak, termasuk sosok ayah. 

Peran penting seorang ayah dalam suatu keluarga sangat penting. Diantaranya menjadi pemimpin keluarga, mencari nafkah untuk keluarga, sebagai pendidik dalam keluarga, menjaga dan melindungi keluarga. Dari semua peran di atas, peran terpentingnya adalah mendidik keluarganya untuk mengenal dan mentaati Tuhannya. Dari sinilah karakter mulia bisa dimulai. Karena pembentukan karakter anak dimulai dari lingkungan. 

Sosok ayah yang baik tentunya selalu berusaha membimbing dalam agama dan iman. Karena ketika moral dan akhlak seorang anak mengikuti aturan ketaatan yang benar, In syaa Allah tidak melenceng dalam pergaulannya. Di sini sosok orang tua terutama ayah, memikul tanggung jawab besar. Sebagaimana dalam hadist HR. Al-Bukhari dan Muslim : "Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya". 

Jelaslah di sini bahwa kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya. Kelak dia akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. Begitupun seorang ibu, sebagai isteri, dia menjadi pemimpin terhadap keluarga rumah tangga suami, dan juga anak-anaknya. Kelak seorang ibu juga dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpinnya. 

Meskipun ayah mempunyai tanggung jawab dalam mencari nafkah, tetaplah kebersamaan dalam keluarga harus diperhatikan. Jangan sampai sosok ayah pudar dalam membersamai perkembangan anak-anak. Kebersamaan dan kedekatan anak-anak pada sosok ayah itu penting. Bahkan tak jarang peran dan pola asuh ayah mempengaruhi keputusan anak dalam menentukan cita-citanya. 

Di sini saya sangat tertarik untuk mencoba mengurai seberapa besar peran ayah dalam mendampingi anak-anak meraih impiannya. Mungkin setiap anak dalam keluarga mempunyai pandangan dan pendapat yang berbeda tentang sosok ayahnya. Bisa jadi anak pertama dan kedua mempunyai pendapat yang tidak sama. Karena pendapat tiap anak itu relatif. Dari sudut mana sang anak menilai. 

Di sini sosok seorang ibu yang bijak diperlukan. Karena kita tidak boleh membiarkan pandangan negatif yang samar atas sikap orang tua kepada anak. Dengan nasehat dan kedekatan sharing dalam keluarga, in syaa Allah semua akan merasakan kenyamanan. Penilaian negatif bisa diminimalisir. Karena memang sosok ibulah yang lebih banyak mempunyai waktu bersama dengan anak-anak. Di sini sosok ibu bijak dibutuhkan. 

Karena seringnya kebersamaan seorang anak dengan ibu di rumah menjadikan mereka dekat dan akrab. Tak jarang ada sosok ibu yang begitu dekat dengan anaknya, layaknya teman. Mereka kadang terlihat jalan bersama, melakukan aktivitas bersama atau bahkan mencurhatkan masalah kepada ibu. 

Berbeda dengan sosok ayah. Biasanya karena kasibukannya, banyak sosok ayah yang sibuk dan jarang berkumpul dengan anak-anaknya. Karena jarang bertemu, hubungan anak jadi kurang dekat. Biasanya ini menimbulkan rasa sungkan atau malu anak untuk sharing atau curhat pada ayahnya. Terlebih saat anak tumbuh remaja. Tak jarang sebagian anak bahkan merasa takut dengan sosok ayahnya. Untuk itu orang tua atau sosok ayah perlu ada quality time dalam keluarga. Jadi meski sesibuk apa sosok ayah, usahakan ada waktu bersama keluarga. Jadikan saat bertemu keluarga memberi kenangan indah dan menyenangkan. Meski sosok ayah kadang banyak tugas ke luar, namun anak-anak dan keluarga bisa merasakan hadirnya. 

Sosok Bayangan, why?
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak bisa jauh dari yang namanya bayangan. Bayangan sendiri mempunyai beberapa makna. Bayangan bisa kita artikan ruang yang tidak terkena sinar karena terlindung suatu benda, wujudnya hitam. Gambar pada cermin atau air juga bisa dinamakan bayangan.Wujud yang kurang jelas dalam gelap juga bayangan. Bayangan itu ada karena ada sosok nyata. 

Nach bagaimana dengan sosok bayangan di sini? Mengapa bayangan bisa jadi sosok pahlawan ? Ini sebenarnya sekedar makna kiasan atau istilah saja. Pahlawan bayangan ini mempunyai peranan apa saja dalam keluarga. Penasaran kan?  Yuk kita simak sang Pahlawan Bayangan berikut ini:
1. Pahlawan Bayangan yang Melindungi
Sosok ayah yang selalu melindungi anak-anak tentu jadi  idola. Kehadirannya yang menjadi anak merasa dilindungi tentu menjadikan mereka nyaman. Sosok melindungi ayah tentunya bukan seperti seorang body guard. Yang harus setia di sampingnya setiap saat. Mengikuti kemananpun anak-anak pergi. Kehadirannya yang kadang tak nampak namun ada  pada saat dibutuhkan. Hadirnya di saat yang benar-benar tepat ternyata mengena dan menoreh kenangan tersendiri buat anak-anak. Ketika dengan sigap menjaga anak kala ibu sedang ada urusan. Diajak jalan, menonton film bareng, masak bareng, atau momen lain yang berkesan untuk sang buah hati. Kehadirannya saat diminta si anak untuk mengantar atau menjemput sekolah. Meski jarang namun ketika sosok ayah menyempatkan mengantar sekolah, itu jadi momen indah. Atau saat sosok ayah membela-belain pulang cepat agar tidak terlambat menjemput anak sekolah, agar anak tidak sedih. Itu ternyata jadi hal yang begitu berharga. Atau saat menunggu rapat si anak di depan parkir. Sekedar ingin melindungi anak agar aman karena ada rapat sampai malam. 

2. Pahlawan Bayangan yang Selalu Support
Dukungan seorang ayah pada anak-anak sangat penting. Ayah memang banyak kesibukan, anak-anak tidak sering bisa kumpul bareng. Tapi ketika akan ada event penting, sosok ayah selalu mengusahakan bisa ambil bagian di sini. Ketika anak-anak ingin mengikuti lomba, pokoknya ngikut aja, dan siap menjadi sopir pribadi mereka. Teringat ketika si kakak mengikuti lomba ke Surabaya. Awalnya ragu untuk bisa ikut. Namun nasehat dan support sang ayah menjadi semangat buat kakak. Termasuk support yang begitu besar untuk menghantar kakak tampil prima saat wisuda. Dukungan moril dan materiil menjadikan kakak tampil memukau saat memberi sambutan mewakili mahasiswa saat itu. Ayah senantiasa mendukung, meski sedang sibuk kerja di luar. Ada saja cara untuk bisa seakan hadir, meski kehadirannya tak ada.

3. Pahlawan Bayangan Saat Galau
Anak-anak kadang merasa galau saat akan mengambil keputusan. Atau saat anak-anak akan memilih sesuatu. Biasanya mereka diskusi dengan sosok ibu dulu. Karena memang tempat menampung curhat pertama di sini. Tapi ketika keraguan dan kegalauan muncul, sosok ayah yang jadi andalan terakhir. Rasanya sudah aman dan beres, bila pahlawan bayangan hadir ikut menentukan. Nasehat, pandangan, pendapat beliau sering dinanti-nanti. Pokoknya semua bisa tenang dan plong bila pendapat sang pahlawan sudah di tangan.

4. Pahlawan Bayangan Antara Ada dan Tiada
Kenapa sosok ayah bisa terasa ada dan tiada? Maklum saja pahlawan bayangan kadang kerja jauh ke luar kota. Suatu hari ketika harus menjemput anak di kampus, tapi ayah belum selesai rapat. Sang ayah tidak mau anaknya resah menunggu. Dikirimlah rekan kerja ayah untuk menjemputnya. Atau saat ada insiden kecil, kecelakaan di jalan raya. Sosok ayah yang sedang di luar kota tak mungkin bisa datang ke lokasi. Hanya komunikasi by phone. Suara dari seberang pulau menenangkan kami yang takut dan panik saat itu. Rekan-rekan ayah pada datang, membantu dan mengurus semuanya. Kami jadi tenang. Di sini sosok ayah "antara ada dan tiada" begitu membawa ketenangan. Rasanya beres, seolah ada ayah di sini, meski saat itu sedang berada di seberang pulau. 

5. Pahlawan Bayangan Pengantar Pendidikan
Semua pendidikan anak tentunya butuh sosok ayah untuk mensupportnya. Bahkan ketika anak ingin memilih sekolah, memilih jurusan semua perlu didiskusikan dengan sosok ayah. Biasanya anak mengungkapkan keinginannya. Mendiskusikan sekolah atau kampus mana yang baik untuk anak-anak. Sosok pahlawan selalu berusaha memberi pilihan terbaik buat anak-anak. Kini sang pahlawan telah berhasil mengantarkan kakak menyelesaikan kuliahnya. Dengan segala supportnya, kakak bisa meraih prestasi yang sangat membanggakan.

6. Pahlawan Bayangan dalam Mewujudkan Impian
Setiap anak pasti punya impian masing-masing. Mereka tentu punya cita-cita dan impian untuk masa depannya. Bahkan terkadang orang tua tidak bisa menghalangi mereka mengejar mimpinya. Sebagai sosok pahlawan bayangan, sang ayah hanya bisa mendukung. Termasuk mewujudkan impian sang buah hati. Keinginan anak untuk bisa belajar ke jenjang yang lebih tinggi dari orang tuanya. Bahkan meraih impian anak yang pingin bisa belajar ke luar negeri. Pengorbanan dan perjuangan ayah untuk bisa mewujudkan impian anak sangat besar. Semua akan dilakukan untuk bisa memberi yang terbaik, meraih cita-cita mulia anak-anak. 

Seperti itulah peran sang Pahlawan Bayangan. Banyak lagi perjuangan dan pengorbanan sang pahlawan bayangan kami. Memang benar tak ada manusia yang sempurna. Begitupun sosok ayah. Setiap orang pasti punya kelebihan dan kekurangan. Di sini penting sosok ibu bisa bijak memberi nasehat  pada anak-anak. Bagaimanapun orang tua kita, baik ibu atau ayah, harus kita hormati, patuhi dan sayangi. Kita tidak bisa terus menuntut dan meminta sosok ayah mengerti perasaan kita. Namun anak-anak juga harus mengerti perasaan ayah. Beliau yang telah kerja keras, berjuang untuk keluarga. Tak pernah mengeluhkan kesulitannya pada anak-anak. Tekadnya hanya satu, ingin bisa membahagiakan keluarga dan mewujudkan cita-cita anak. Menghantarkan anak-anak meraih impian indahnya. Terima kasih ayah, sang pahlawan bayangan. Engkau bukan sekedar bayangan, tapi pahlawan yang selalu hadir di sisi kami. Dengan cara yang kadang kita tidak mengerti, 

Salam Literasi
Sri Rejeki_Kiki, ibu dari tiga anak yang tinggal di Yogyakarta. 
Artikel ini hadir karena inspirasi dari anak-anak yang lucu-lucu. Teruntuk Kak Zulfa, Mas Haidar dan Dik Ayyu. Kesayangan dan kebanggaan mamah.

Comments

Popular Posts