Konsep Menulis Buku Nonfiksi
Pertemuan ke-14 KBMN PGRI Gel-28
Hari : Rabu, 8 Februari 2023
Tema : Konsep Buku Nonfiksi
Narasumber : Musiin, M.Pd.
Moderator : Yandri Novita Sari, S.Pd.
Dokpri KBMN PGRI Gel-28
Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT malam ini kita bisa belajar bersama lagi. Malam ini kita sudah masuk pertemuan ke-14. Meski satu per satu teman kita ada yang menyerah di KBMN Gel-28 ini. Kita di sini harus tetap semangat menerima materi dan menyelesaikan resume. Semoga kita semua bisa mengikuti sampai akhir kegiatan KBMN PGRI Gel-28 ini.
Malam ini kita akan ditemani dua wanita cantik. Beliau Ibu Musiin, M.Pd. sebagai narasumber dan Ibu Yandri Novita Sari, S.Pd. selaku moderator. Sebelum kelas mulai, seperti biasa guru blogger kita, OmJay senantiasa menyemangati peserta kelas menulis ini. Mantra ajaib OmJay jadi motivasi, MENULISLAH SETIAP HARI DAN BUKTIKAN APA YANG TERJADI.
Sebelumnya mari kita mengenal lebih dekat moderator kita. Beliau Ibu Yandri Novita Sari, S.Pd. Beliau berasal dari Sumatera Barat tepatnya di Kabupaten Pesisir Selatan. Bu Yandri merupakan alumni KBMN gelombang ke-25-26. Sebelum pemaparan materi dimulai, moderator mengshare sekilas info tentang narasumber kita.
Yuk kita simak sekilas info tentang narasumber kita malam ini. Beliau adalah Ibu Musiin, M.Pd. Ibu cantik yang akrab disapa Bu Iin merupakan alumni IKIP Malang tahun 1994 dan Magister Pendidikan UNESA tahun 2009. Tak kalah hebatnya, beliau juga berhasil menempuh Short Course di SEAMEO RELC di Singapura pada tahun 2015.
Bu Iin merupakan peserta KBMN gelombang ke-8. Selain penulis dan editor, beberapa yang berhasil duet dengan Prof. Eko Indrajit, karya buku mayor beliau berjudul "Literasi Digital Nusantara Meningkatkan Daya Saing Generasi Muda Melalui Literasi". Selain menjadi penulis dan editor beliau juga Founder Organisasi Swadaya Masyarakat YAPSI yang berdiri sejak 1991. Saat ini beliau aktif mengajar Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri. Juga bergabung dalam Program Guru Penggerak menjadi Pengajar Praktik Angkatan 4 untuk wilayah Kabupaten Kediri. Wow, keren sekali narasumber kita. Semoga makin memotivasi kita semua untuk semangat belajar.
Hari : Rabu, 8 Februari 2023
Tema : Konsep Buku Nonfiksi
Narasumber : Musiin, M.Pd.
Moderator : Yandri Novita Sari, S.Pd.
Dokpri KBMN PGRI Gel-28
Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT malam ini kita bisa belajar bersama lagi. Malam ini kita sudah masuk pertemuan ke-14. Meski satu per satu teman kita ada yang menyerah di KBMN Gel-28 ini. Kita di sini harus tetap semangat menerima materi dan menyelesaikan resume. Semoga kita semua bisa mengikuti sampai akhir kegiatan KBMN PGRI Gel-28 ini.
Malam ini kita akan ditemani dua wanita cantik. Beliau Ibu Musiin, M.Pd. sebagai narasumber dan Ibu Yandri Novita Sari, S.Pd. selaku moderator. Sebelum kelas mulai, seperti biasa guru blogger kita, OmJay senantiasa menyemangati peserta kelas menulis ini. Mantra ajaib OmJay jadi motivasi, MENULISLAH SETIAP HARI DAN BUKTIKAN APA YANG TERJADI.
Sebelumnya mari kita mengenal lebih dekat moderator kita. Beliau Ibu Yandri Novita Sari, S.Pd. Beliau berasal dari Sumatera Barat tepatnya di Kabupaten Pesisir Selatan. Bu Yandri merupakan alumni KBMN gelombang ke-25-26. Sebelum pemaparan materi dimulai, moderator mengshare sekilas info tentang narasumber kita.
Yuk kita simak sekilas info tentang narasumber kita malam ini. Beliau adalah Ibu Musiin, M.Pd. Ibu cantik yang akrab disapa Bu Iin merupakan alumni IKIP Malang tahun 1994 dan Magister Pendidikan UNESA tahun 2009. Tak kalah hebatnya, beliau juga berhasil menempuh Short Course di SEAMEO RELC di Singapura pada tahun 2015.
Bu Iin merupakan peserta KBMN gelombang ke-8. Selain penulis dan editor, beberapa yang berhasil duet dengan Prof. Eko Indrajit, karya buku mayor beliau berjudul "Literasi Digital Nusantara Meningkatkan Daya Saing Generasi Muda Melalui Literasi". Selain menjadi penulis dan editor beliau juga Founder Organisasi Swadaya Masyarakat YAPSI yang berdiri sejak 1991. Saat ini beliau aktif mengajar Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri. Juga bergabung dalam Program Guru Penggerak menjadi Pengajar Praktik Angkatan 4 untuk wilayah Kabupaten Kediri. Wow, keren sekali narasumber kita. Semoga makin memotivasi kita semua untuk semangat belajar.
Dokpri buku karya Bu Musiin, M.Pd.
Sebagai trigger dalam menulis agar peserta lebih semangat menulis, Bu Iin akan meminta peserta yang sudah berhasil menerbitkan karya nonfiksi, sharing tentang karyanya. Ada beberapa jenis karya nonfiksi, yaitu biografi, esay, makalah, artikel, karya tulis ilmiah, buku nonfiksi.
Sebelum menulis tentunya penulis membuat draft. Bu Iin menceritakan pengalaman menulis buku mayor bersama Prof. Eko. Beliau mengambil tema pendidikan. Ide diambil dari berita, medsos, mengamati lingkungan, serta diperkuat materi di Prof. EKOJI Channel. Informasi literasi dari internet haruslah sesuai data dan fakta.
Referensi bisa diambil dari berbagai sumber, misalnya:
1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan
Tahap berikutnya membuat kerangka. Berikut contoh kerangka menulis buku nonfiksi:
BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia
A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet
BAB 2 Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial
BAB 3 Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
H. Kewargaan Digital
BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat
BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
C. Membangun Digital Mindset Warganet +62
Sebagai penulis pemula kita harus banyak mencari informasi dan banyak bertanya serta belajar pada ahlinya. Kita bisa mengikuti beberapa channel penulisan buku. Bu Iin belajar dari channel Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be
Dengan mengikuti langkah-langkah penulisan yang benar, tulisan kita akan menjadi rapi dan tertata sejak awal. Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis.
Selanjutnya adalah Anatomi Buku, seperti berikut:
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis
Dokpri menulis topik yang sedang trend
Agar tulisan kita menarik pembaca dan mempunyai daya jual tinggi, penulis harus cerdas memilih topik. Kita bisa mengangkat trending topik atau berita yang sedang viral. Untuk mengetahui topik menarik atau tidak, kita bisa searching di google trends. Misal saat ini yang sedang jadi fenomena adalah kurikulum merdeka. Bisa kita perhatikan topik menarik yang bisa kita tulis. Dengan melihat topik apa yang banyak diminati, tentunya penulis bisa memilih topik tersebut. Sehingga buku karyanya akan banyak dicari pembaca.
tahap merevisi draf (dok kbmn)
Editing atau swasunting sebelum tulisan kita final sangat penting. Di sini penulis perlu mengoreksi kembali tulisannya. Baik ejaan, tata bahasa, diksi, data-data, penulisan. Penggunaan tanda baca ataupun salah ketik (typo) harus diperhatikan juga. Sehingga penulis bisa menyajikan bacaan yang menarik dan terbaik bagi calon pembacanya. Setelah semua terasa bagus tinggal eksekusi.
Demikian pengalaman menulis buku nonfiksi dari Bu Iin yang bisa saya resume. Mohon maaf bila ada kekurangan dalam tulisan saya. Terima kasih atas sharing ilmunya. Semoga kita terus semangat berkarya dalam kebaikan.
Yogyakarta, 08.02.2023
Sri Rejeki_Kiki, ibu tiga anak yang tinggal di Yogyakarta dan aktif mengajar di SDIT Anak Sholeh.
Salam dan sapa Bu Iin menjadi semangat bagi peserta. Getaran dan atmosfir peserta begitu dahsyat, meskipun kelas menulis hanya lewat chat. Malam ini kita akan berbagi dengan sahabat-sahabat yang telah berhasil menerbitkan buku nonfiksi. Bu Iin menyampaikan bahwa beliau dulu juga belajar menulis dari nol. Ketika bergabung di kelas menulis OmJay Gel-8, beliau belum mempunyai Blog. Tantangan demi tantangan beliau lewati hingga sampai sekarang ini.
Bu Iin menyampaikan terima kasih kepada OmJay dan Ibu Yandri atas kesempatan berbagi ilmu dan berdiskusi malam ini. Semoga kegiatan menulis ini menjadi penguat iman dan imun kita. Menjadi ilmu yang berkah bermanfaat dunia akhirat. Qoutes yang bijak menjadi penyemangat peserta kelas menulis malam ini.
Bu Iin menyampaikan terima kasih kepada OmJay dan Ibu Yandri atas kesempatan berbagi ilmu dan berdiskusi malam ini. Semoga kegiatan menulis ini menjadi penguat iman dan imun kita. Menjadi ilmu yang berkah bermanfaat dunia akhirat. Qoutes yang bijak menjadi penyemangat peserta kelas menulis malam ini.
"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian."
(Pramoedya Ananta Toer)
"Kalau kamu bukan anak raja dan bukan anak ulama besar, maka menulislah."
(Imam Al Ghazali)
(Pramoedya Ananta Toer)
"Kalau kamu bukan anak raja dan bukan anak ulama besar, maka menulislah."
(Imam Al Ghazali)
Quotes ini yang menjadi penyemangat saya dalam menulis. Semoga ini juga bisa menjadi penyemangat para peserta semua dalam menulis.
Is there a book inside you? YES !
Yakinlah setiap orang memiliki segudang pengalaman, keterampilan dan pengetahuan yang tersimpan di dalam diri. Jangan biarkan semua akan hilang ditelan masa. Mulailah menulis dan biarkan karya kita menjadi pengukir sejarah dan warisan anak cucu.
Is there a book inside you? YES !
Yakinlah setiap orang memiliki segudang pengalaman, keterampilan dan pengetahuan yang tersimpan di dalam diri. Jangan biarkan semua akan hilang ditelan masa. Mulailah menulis dan biarkan karya kita menjadi pengukir sejarah dan warisan anak cucu.
Sebelumnya kita pahami dulu apa itu menulis nonfiksi? Mungkin kita sering menjumpai tulisan nonfiksi. Tulisan non fiksi adalah karya tulis yang bersifat baku dan berdasarkan fakta. Bersifat obyektif dan bahasa yang dipakai bersifat denotatif, apa adanya.
Sebagai trigger dalam menulis agar peserta lebih semangat menulis, Bu Iin akan meminta peserta yang sudah berhasil menerbitkan karya nonfiksi, sharing tentang karyanya. Ada beberapa jenis karya nonfiksi, yaitu biografi, esay, makalah, artikel, karya tulis ilmiah, buku nonfiksi.
Bu Iin menyampaikan peserta yang sampai di pertemuan ini begitu luar biasa. Tantangan demi tantangan menulis sudah diselesaikan. Ini harus menjadi motivasi untuk bisa jadi aksi nyata menulis buku nonfiksi. Bu Iin menyampaikan beliau dulu juga menerima tantangan menulis di KBMN ini. Kemudian juga tantangan menulis bersama Prof. Eko. Dengan semangat beliau akhirnya bisa menyelesaikan dan menerbitkan buku mayor. Buku dengan judul "Literasi Digital Nusantara Meningkatkan Daya Saing Generasi Muda" berhasil dipajang di toko buku GRAMEDIA baik online maupun offline. Untuk peserta yang sudah mengambil tantangan menulis bareng Prof. Eko, mari semangat. Langsung dieksekusi, menulis dan segera selesaikan. Nasehat bu Iin mengobarkan semangat lagi.
Dokpri KBMN PGRI Gel-28
Ada beberapa pola penulisan buku nonfiksi, yaitu:
1. Pola Hierarkis
Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit.
Contoh: Buku Pelajaran
2. Pola Prosedural
Buku disusun berdasarkan urutan proses.
Contoh: Buku Panduan
3. Pola Klaster
Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara.
Pola yang Bu Iin pakai dalam menulis buku "Literasi Digital Nusantara Meningkatkan Daya Saing Generasi Muda" adalah pola ketiga yakni Pola Klaster. Buku mayor ini menjadi bukti beliau telah berhasil mengalahkan ketakutan pada diri beliau. Memang ketakutan bisa merendahkan potensi kita untuk menulis. Maka kita harus mampu mengalahkan dan menjadi pemenang dengan menerbitkan tidak hanya 1 buku, namun puluhan buku.
Pada penulis pemula biasanya ada rasa takut dan khawatir. Ketakutan yang dirasakan ketika menulis buku adalah sebagai berikut:
1. Takut tidak ada yang membaca.
2. Takut salah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan.
3. Merasa karya orang lain lebih bagus.
Dalam proses penulisan buku nonfiksi ada 5 langkah yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Pratulis
2. Menulis Draf
3. Merevisi Draf
4. Menyunting Naskah
5. Menerbitkan
Langkah Pertama : Pratulis
Pada saat pratulis, penulis harus menentukan beberapa hal berikut ini:
1. Menentukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. Menyusun kerangka
Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll.
Agar tema bisa menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapat dari berbagai hal. Misalnya:
1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca buku
9. Survey
10. Wawancara
Bagi seorang penulis, perlu untuk membaca karya orang lain juga. Agar kita bisa meng-update pengetahuan dan tambah wawasan tentunya. Kita juga bisa saling berkunjung, membaca dan memberi komentar di tulisan teman kita.
Dokpri KBMN PGRI Gel-28
Ada beberapa pola penulisan buku nonfiksi, yaitu:
1. Pola Hierarkis
Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit.
Contoh: Buku Pelajaran
2. Pola Prosedural
Buku disusun berdasarkan urutan proses.
Contoh: Buku Panduan
3. Pola Klaster
Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara.
Pola yang Bu Iin pakai dalam menulis buku "Literasi Digital Nusantara Meningkatkan Daya Saing Generasi Muda" adalah pola ketiga yakni Pola Klaster. Buku mayor ini menjadi bukti beliau telah berhasil mengalahkan ketakutan pada diri beliau. Memang ketakutan bisa merendahkan potensi kita untuk menulis. Maka kita harus mampu mengalahkan dan menjadi pemenang dengan menerbitkan tidak hanya 1 buku, namun puluhan buku.
Pada penulis pemula biasanya ada rasa takut dan khawatir. Ketakutan yang dirasakan ketika menulis buku adalah sebagai berikut:
1. Takut tidak ada yang membaca.
2. Takut salah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan.
3. Merasa karya orang lain lebih bagus.
Dalam proses penulisan buku nonfiksi ada 5 langkah yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Pratulis
2. Menulis Draf
3. Merevisi Draf
4. Menyunting Naskah
5. Menerbitkan
Langkah Pertama : Pratulis
Pada saat pratulis, penulis harus menentukan beberapa hal berikut ini:
1. Menentukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. Menyusun kerangka
Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll.
Agar tema bisa menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapat dari berbagai hal. Misalnya:
1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca buku
9. Survey
10. Wawancara
Bagi seorang penulis, perlu untuk membaca karya orang lain juga. Agar kita bisa meng-update pengetahuan dan tambah wawasan tentunya. Kita juga bisa saling berkunjung, membaca dan memberi komentar di tulisan teman kita.
Sebelum menulis tentunya penulis membuat draft. Bu Iin menceritakan pengalaman menulis buku mayor bersama Prof. Eko. Beliau mengambil tema pendidikan. Ide diambil dari berita, medsos, mengamati lingkungan, serta diperkuat materi di Prof. EKOJI Channel. Informasi literasi dari internet haruslah sesuai data dan fakta.
Referensi bisa diambil dari berbagai sumber, misalnya:
1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan
Tahap berikutnya membuat kerangka. Berikut contoh kerangka menulis buku nonfiksi:
BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia
A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet
BAB 2 Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial
BAB 3 Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
H. Kewargaan Digital
BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat
BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
C. Membangun Digital Mindset Warganet +62
Sebagai penulis pemula kita harus banyak mencari informasi dan banyak bertanya serta belajar pada ahlinya. Kita bisa mengikuti beberapa channel penulisan buku. Bu Iin belajar dari channel Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be
Dengan mengikuti langkah-langkah penulisan yang benar, tulisan kita akan menjadi rapi dan tertata sejak awal. Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis.
Selanjutnya adalah Anatomi Buku, seperti berikut:
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis
Dokpri menulis topik yang sedang trend
Agar tulisan kita menarik pembaca dan mempunyai daya jual tinggi, penulis harus cerdas memilih topik. Kita bisa mengangkat trending topik atau berita yang sedang viral. Untuk mengetahui topik menarik atau tidak, kita bisa searching di google trends. Misal saat ini yang sedang jadi fenomena adalah kurikulum merdeka. Bisa kita perhatikan topik menarik yang bisa kita tulis. Dengan melihat topik apa yang banyak diminati, tentunya penulis bisa memilih topik tersebut. Sehingga buku karyanya akan banyak dicari pembaca.
tahap merevisi draf (dok kbmn)
Jangan lupa untuk tahap revisi draf. Sebelum final tulisan kita, penting sekali merevisi atau editing. Yakinkan bahwa tulisan kita antar materi sudah saling berkaitan dan tertata rapi. Di sini tahap proofreading harus diperhatikan.
Editing atau swasunting sebelum tulisan kita final sangat penting. Di sini penulis perlu mengoreksi kembali tulisannya. Baik ejaan, tata bahasa, diksi, data-data, penulisan. Penggunaan tanda baca ataupun salah ketik (typo) harus diperhatikan juga. Sehingga penulis bisa menyajikan bacaan yang menarik dan terbaik bagi calon pembacanya. Setelah semua terasa bagus tinggal eksekusi.
Demikian pengalaman menulis buku nonfiksi dari Bu Iin yang bisa saya resume. Mohon maaf bila ada kekurangan dalam tulisan saya. Terima kasih atas sharing ilmunya. Semoga kita terus semangat berkarya dalam kebaikan.
Yogyakarta, 08.02.2023
Sri Rejeki_Kiki, ibu tiga anak yang tinggal di Yogyakarta dan aktif mengajar di SDIT Anak Sholeh.

Keren ibu
ReplyDelete