Menulis Sendiri Buku Ajar

Pertemuan ke-19 KBMN PGRI Gel-28
Hari         : Senin, 20 Februari 2023
Tema     : Menulis Buku Ajar
Narasumber : Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd.
Moderator : Mutmainah

Dokpri KBMN PGRI Gel-28 

Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarokaatuh. Puji syukur kehadirat Allah SWT malam ini kita masih terus semangat belajar menulis bersama KBMN PGRI asuhan OmJay. Malam ini kita sudah sampai di pertemuan ke-19. Seperti biasa sebelum kelas, Omjay terus menyemangati dan memberi nasehat bijak pada para peserta. Semoga semakin banyak peserta yang sudah membuat resumenya dengan baik. Tidak asal-asalan atau asal jadi. Namun, tulisannya benar-benar hasil dari belajar menulis setiap hari. Sebab tiada cara lain untuk bisa menulis selain menulis secara langsung. Pesan OmJay semoga setelah menerima ilmu mari kita mengikatnya. Caranya
"IKATLAH ILMU DENGAN CARA MENULISKANNYA"

Malam hari ini, kita akan mendapatkan ilmu yang luar biasa dari narasumber yang luar biasa pula. Beliau juga sudah sekelas Ahmad Fuadi. Beliau adalah Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd. Buku beliau telah mendapatkan penghargaan dari perpustakaan nasional sebagai buku terbaik. Sebuah penghargaan yang juga telah diraih oleh Ahmad Fuadi. Semoga buku Ibu Dr. Mudafiatun juga menemukan takdir karya buku non fiksinya sebagai buku best seller.
Dokpri: Ahmad Fuadi penulis novel best seller Negeri 5 Menara

Kali ini kita akan mengupas materi "Menulis Buku Ajar". Seringkali guru belum bisa membuat sendiri buku ajar dari pelajaran yang diampunya. Mungkin akan lebih optimal kallau bahan ajar dibuat oleh guru itu sendiri sebagai pengampu mata pelajaran. Kalau guru tersebut membuat sendiri buku ajarnya, tentu akan jauh berbeda bila kita membuatnya sendiri dan tidak mengandalkan buku ajar buatan orang lain. Malam ini ibu Mudafiatun akan berbagai ilmu dan pengalamannya kepada kita semua. Semoga para guru hebat di sini bisa membuat buku ajar sendiri. Suatu saat para guru hebat mungkin akan terkejut. Ketika ternyata buku tersebut banyak digunakan oleh ribuan sekolah. Tentu saja royalty bukunya ikut bertambah. Dan tentunya pula aksn masuk uang royalti ke rekening kita. Mungkin ini bisa jadi motivasi untuk semua  guru hebat untuk mempersiapkan diri menulis buku bahan ajar. Demikian awal motivasi dari Omjay untuk peserta KBMN Gel-28 malam ini.

Berikutnya moderator yang akrab disapa bu Emut menyapa salam dan sejahtera untuk semua peserta. Alhamdulillah beliau menemani kita di pertemuan ke-19 ini. Semangat selalu sahabat nusantara di kelas menulis tanpa sekat dan batas. Semoga tetap terjaga niat untuk menambah ilmu dari narasumber yang luar biasa ini. Agar belajar kita diberi kemudahan dan kelancaran, kelas dibuka dengan do'a dahulu. Mari kita satukan hati dan rasa, untuk semangat berkarya.

Seperti biasa pertemuan ini  kita akan bagi dalam 4 sesi
1. Pembukaan
2. Paparan materi
3. Tanya jawab
4. Penutup

Bu Emut terus menyemangati  peserta tentang menulis. Menulis merupakan tingkat literasi paling tinggi setelah mendengar, berbicara dan membaca. Meskipun menulis tidak mudah namun harus tetap dilakukan sebagai bukti kita ikut memberikan sesuatu bagi peradaban. Tanpa meninggalkan tulisan manusia akan semakin mudah dilupakan.
Sebuah quotes yang dahsyat malam ini:
“Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapapun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.
(Pramudya Ananta Toer)

Sebelum kita menerima paparan materi, mari kita kenalanduludengan narasumber kita. Beliau Ibu Mudafiatun Isriyah, M. Pd. Beliau lulus cum laude prodi PAUD UNESA Surabaya dan melanjutkan studi di Universitas Negeri Malang untuk meraih gelar doktor Bimbingan dan Konseling. Selain konselor dan penulis, beliau juga asesor BAN PAUD Jatim.

Beliau juga merupakan Alumni Belajar Menulis Gel- 4 asuhan Omjay. Dan peraih buku terbaik Perpusnas 2021 bersama Prof. Ekoji dalam tantangan menulis selama satu minggu.

Untuk lebih dekat mengenal beliau bisa kita klik link berikut:
https://www.kompasiana.com/mudaisriyah/63f23e524addee59a3385632/cv-dr-mudafiatun-isriyah-m-pd

Sapa salam dari narasumber menggugah gelora menulis peserta KBMN malam ini. Narasumber kita benar-benar luar biasa. Di tengah kesibukan beliau mengajar dan kegiatan di kampus, beliau terus semangat berbagi ilmu dengan kami semua. Sungguh sesuatu yang sangat luar biasa bagi Ibu Mudafiatun diberi kesempatan berbagi ilmu dengan guru setanah air. Kali ini akan dijabarkan rahasia mudah menata materi bahan ajar menjadi satu karya buku.

Ada beberapa materi yang dibahas kali ini, yaitu:
1. Bahan Ajar  VS  Buku Ajar
2. Pentingnya Bahan Ajar dalam pembelajaran
3. Buku Ajar dan Buku Hasil Penelitian/Hasil Pemikiran
4. Cara Penulisan Buku Ajar
5. Prinsip-prinsip Pemilihan Materi Buku Ajar

Sebagai penulis buku yang pertama adalah menguasai penguasaan ilmu, kemampuan berbahasa, dan paling penting adalah punya komitmen.

Mari kita pahami satu per satu materi kali ini.
1. Bahan Ajar  VS  Buku Ajar
Sebelumnya kita perlu tahu apa itu Bahan Ajar dan Buku Ajar.
- Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/dosen dan mahasiswa dalam kegiatan belajar-mengajar. Bahan ajar dapat berupa bahan tertulis atau pun tidak tertulis. 
- Bahan ajar juga merupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga dapat tercipta lingkungan dan suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar.

- Bahan Ajar Cetak: Buku Teks, Buku Referensi, dan Monograf
- Bahan Ajar Mandiri = Modul = BAJJ
- Panduan = Petunjuk = Pedoman : Atlas, Peta, Diagram, Poster, Brosur, Leaflet, Manual     
- Bahan Ajar non-Cetak: Internet, Web Based Courses, e-learning, CAI (Pembelajaran Berbantuan Komputer), Slide, Video / TV, Audio / Radio

Sedangkan Buku Ajar adalah buku ilmiah berupa uraian materi pembelajaran yang disusun secara logis dan sistematis dengan bahasa yang lugas, digunakan dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran. (Pannen & Purwanto, 2001)
Jadi Buku Ajar merupakan salah satu bentuk bahan ajar.

BUKU AJAR PENTING DALAM PEMBELAJARAN, KARENA:
1. Guru lebih banyak waktu untuk memberi bimbingan kepada siswa/mahasiswa
2. Siswa dapat belajar sekalipun tidak ada guru
3. Siswa dapat belajar kapan dan di mana saja
4. Siswa tidak terlalu tergantung kepada guru sebagai satu-satunya sumber informasi
5. Siswa bisa belajar dengan kecepatan masing-masing sesuai dengan potensi

Untuk referensi dalam menulis Buku Ajar bisa kita buka link berikut:
https://www.kompasiana.com/mudaisriyah

Nah, satu hal penting yang perlu dipahami, mengapa buku ajar perlu diwujudkan bagi seorang guru. Kita mengacu pada Trilogi Pembelajaran. Dalam TRILOGI PEMBELAJARAN  ada tujuan, strategi dan penilaian. Sedang syarat minimal terjadinya suatu pembelajaran adalah ada siswa/mahasiswa, ada materi, ada guru/dosen. Tentunya hal ini sudah setap hari kita temui dalam pembelajaran di kelas. Bagi mahasiswa ada beban belajar yang harus dipenuhi. Untuk 2 SKS  ada 340 menit, sesuai dengan SN-DIKTI tahun 2015. Ini menjadi perhatian kita bersama sebagai pengajar akan terpenuhinya kebutuhan bahan bacaan bagi mahasiswa. Di sini guru/dosen memiliki kepentingan untuk memenuhi kebutuhan bahan bacaan untuk mengajarnya. Untuk itu guru/dosen perlu menata buku ajar sendiri sesuai mata pelajaran yang diampunya.

BEBERAPA KEUNTUNGAN BUKU AJAR BAGI GURU/DOSEN:
1. Promosi & Kenaikan
      Pangkat
2. Mendapatkan insentif
3. Finansial-Royalti
4. Eksistensi diri
5. Media Ekspresi
6. Branding Personal dan Institusi
7. Penguatan Keilmuan; dll.

Guru mempunyai peran yang sangat luas. Apa yang dilakukan saat mengajar bisa menjadi inspirasi untuk menghasilkan bahan ajar.
• Guru adalah sebagai agen Aktivitas Pembelajaran.
Ketika guru membuat RPP atau Silabus, di sinilah desain pembelajaran sebagai langkah awal untuk mulai menulis. Semua mata pelajaran yang didesain itu sama dengan outline calon buku kita. Ini akan menghasilkan buku ajar, buku modul dan diktat.
• Guru adalah sebagai Peneliti dan Pembelajar
Pengalaman dan Kurikulum sebagai pegangan kita dlm menulis buku ajar. Ketika guru melakukan penelitian,
maka akan menghasilkan buku referensi, monograf, artikel ilmiah. Semua ini bisa menjadi bahan untuk menjadi buku.

JENIS-JENIS BUKU AJAR:
1. Buku Ajar
2. Buku Modul
3. Diktat
4. Petunjuk Praktikum
5. Naskah  Tutorial

Buku hasil penelitian/pemikiran, antara lain:
1. Buku Referensi
2. Monograf

Narasumber kita pernah membuat sebuah buku, kemudian sampai mendapatkan penghargaan terbaik ke-1 Perpusnas dengan tema "Pendidikan Jarak Jauh". Buku ini merupakan hasil penelitian, kemudian menjadi buku referensi. Lalu beliau sajikan menjadi sebuah buku yang terdapat syarat dengan materi yang dibutuhkan oleh guru Bimbingan dan Konseling (BK). Ini namanya buku bernovelty.

BUKU AJAR  VS BUKU TEKS
Buku Ajar pada umumnya:
1. Ditulis dan dirancang untuk digunakan siswa/mhs.
2. Menjelaskan tujuan pembelajaran.
3. Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel.
4. Strukturnya berdasarkan kompetensi yang akan dicapai.
5. Ada pemberian kesempatan latihan bagi mahasiswa.
6. Selalu memberikan rangkuman.
7. Kepadatan berdasarkan kebutuhan mahasiswa
8. Dikemas untuk digunakan dalam pembelajaran.
9. Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari mahasiswa.
10.Mencantumkan petunjuk penggunaan buku ajar.

Buku Teks pada umumnya:
1. Ditulis terutama untuk digunakan dosen atau pembaca umum, dipasarkan secara luas.
2. Tidak selalu menjelaskan tujuan pembelajaran.
3. Disusun secara linier.
4. Strukturnya berdasarkan logika bidang ilmu (content).
5. Belum tentu memberikan latihan bagi mahasiswa.
6. Belum tentu ada rangkuman.
7. Materi buku teks sangat  
8. Dikemas untuk dijual secara umum.
9.Tidak ada mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pemakai.
10.Tidak memberikan petunjuk cara mempelajarinya.

Setelah mengetahui tentang buku teks dan buku ajar, bapak/ibu guru bisa memilih mana yang paling sesuai dan dibutuhkan. Apakah buku itu untuk kepentingan pribadi maupun untuk kepentingan siswa itu sendiri.

CARA PENYUSUNAN BUKU AJAR:
1. PENATAAN INFORMASI (compilation text)
Guru/Dosen melakukan kompilasi bahan dari berbagai sumber yang telah beredar di pasaran berdasarkan RPS yang telah disusun
2. PENGEMASAN KEMBALI (information repackaging)
Guru/Dosen melakukan pengemasan kembali dari sumber-sumber yang telah ada disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi yang ingin dicapai dalam RPS
3. MENULIS SENDIRI (starting from scratch)
Guru/Dosen menulis sendiri berdasarkan kepakarannya berdasarkan RPS mata kuliah yang diampu

PROSEDUR KOMPILASI
Dalam prosedur kompilasi yang perlu kita perhatikan adalah:
• Kumpulkan seluruh buku, artikel jurnal ilmiah, dan sumber acuan lain yang digunakan dalam mata pelajaran seperti yang tercantum dalam daftar pustaka di RPS.
• Tentukan bagian-bagian buku, artikel jurnal ilmiah, dan bagian dari sumber acuan lain yang digunakan per Bahan Kajian sesuai dengan RPS.
• Fotokopi seluruh bagian dari sumber yang digunakan per Bahan Kajian sesuai dengan RPS.
• Pilahlah hasil fotocopy tersebut berdasarkan urutan Bahan Kajian yang sesuai dengan RPS.
• Buatlah / tulislah halaman penyekat bahan untuk setiap Bahan Kajian/BAB.
• Bahan-bahan yang sudah dilengkapi dengan halaman penyekat untuk setiap Bahan Kajian kemudian dijilid rapi (selanjutnya dicopy untuk dibagi kepada mahasiswa).
• Buatlah / tulislah pedoman guru/dosen dan pedoman siswa/mahasiswa untuk mendampingi bahan yang sudah dikompilasi tersebut.

PROSEDUR PENGEMASAN KEMBALI INFORMASI:
• Informasi yang sudah ada di pasaran dikumpulkan berdasarkan kebutuhan (RPS + RTM).
• Informasi tersebut disusun kembali/ditulis ulang dengan gaya bahasa dan strategi yang sesuai untuk menjadi buku ajar (digubah), kemudian ditambahkan: Kemampuan /kompetensi yang akan dicapai; petunjuk belajar bagi siswa /mahasiswa; Latihan; Ringkasan; Umpan balik; Evaluasi formatif.

Mengapa guru/dosen perlu pertimbangan penulisan Buku Ajar sendiri? Berikut pertimbangannya:
• Guru merupakan pakar dalam bidangnya (menguasai bidang ilmu).
• Guru mempunyai kemampuan menulis.
• Guru memahami kebutuhan mahasiswa dalam bidang ilmu yang dibinanya.
• Guru memiliki kemampuan mendesain pembelajaran.

Nah sebagai guru hebat sebenarnya kita mempunyai skill yang tidak bisa ditandingi dengan profesi/pekerjaan lain. Kita harus bangga menjadi guru. Karena guru setidaknya adalah pakar bagi dirinya sendiri

PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN MATERI BUKU AJAR
1. PRINSIP RELEVANSI
Materi pembelajaran hendaknya ada hubungannya dan memberikan kontribusi bagi upaya pencapaian capaian pembelajaran mata kuliah dan kemampuan akhir. Misalnya, jika kemampuan yang diharapkan dikuasai mahasiswa berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta.

2. PRINSIP KONSISTENSI/KEAJEGAN
Materi pembelajaran harus konsisten dengan kemampuan akhir yang ingin dicapai, baik dari segi jumlah materi maupun dari taksonominya. Jika kemampuan akhir yang harus dikuasai mahasiswa empat macam, maka materi buku ajar yang harus dikembangkan juga harus meliputi empat macam.

3. PRINSIP KECUKUPAN
Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu mahasiswa menguasai kemampuan akhir yang diharapkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai capaian pembelajaran mata kuliah dan kemampuan akhir. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.

SISTEMATIKA BUKU AJAR
Biasanya tergantung dari penerbit juga, tetapi kita sbg seorang guru juga memiliki kesiapan untuk menata outline buku kita sendiri yaitu:
Bab 1 : Pendahuluan
Bab 2 : Penyajian
Bab 3 : Penutup
Bab 4 : Daftar Pustaka
Bab 5 : Senarai (glossary)

Tinjauan Mata Pelajaran :
1. Prakata 
• Petunjuk Penggunaan Buku Ajar bagi Mahasiswa
• Identitas Mata Kuliah
• Deskripsi Singkat Isi Buku Ajar
• Kegunaan Mata Kuliah bagi Mahasiswa
• Capaian Pembelajaran Mata kuliah

2. BAB I
1. Kemampuan Akhir
2. Indikator
3. Pendahuluan, terdiri dari:
• Deskripsi singkat berupa gambaran umum tentang cakupan bab tersebut.
• Relevansi antara bab tersebut dengan pengalaman yang telah dimiliki mahasiswa atau manfaat bagi mahasiswa.
4. Penyajian terdiri dari:
• Uraian atau penjelasan materi (sesuai dengan jenis materi) dan diikuti dengan contoh-contoh.
• lustrasi yang sesuai dengan uraian materi.
• Tugas dan Latihan yang membaca uraian materi.
• Rangkuman/ringkasan dari konsep atau prinsip yòo dibahas.
5. Penutup, terdiri dari:  
•  Penilaian, konsisten dengan rumusan indikator dan Kemampuan Akhir.
• Umpan balik, untuk dapat menilai sendiri hasil belajarnya (kunci
      jawaban tes).
• Tindak lanjut.
6. DAFTAR PUSTAKA SENARAI, berupa daftar istilah teknis yang dianggap penting dan perlu dijelaskan.
7. DAFTAR INDEX (jika diperlukan).

Demikian resume materi kali ini, semoga para guru hebat terus semangat untuk bisa menulis buku sendiri untuk materi belajar siswa. Terus semangat berkarya.

Yogyakarta,  20.02.2023
Sri Rejeki, S.Pd.

Comments

Popular Posts