Proofreading Dulu, Baru Publishing

Pertemuan ke-12 KBMN PGRI Gel-28
Hari               : Jum’at, 3 Februari 2023
Tema            : Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan
Narasumber : Susanto, S..Pd.
Moderator    :  Helwiyah, S.Pd., M.M.

Dokpri KBMN  Pertemuan ke-12

Bismillahhirrahmaniraahiim
Terima kasih atas anugerahMu Ya Rabb. Atas kesempatan dan anugerah bisa bertemu kembali untuk thalabul'lmi di KBMN Gel-28 ini. Tanpa terasa kita sudah sampai di pertemuan ke-12. Tema malam ini adalah "Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan". Dari judulnya yang keren ini, membuat saya makin semangat menyimak kelas malam ini. Sambil menunggu peserta masuk ruang kelas online, Bu Ewi melempar sebuah pantun.
Bunga sekuntum Mekar berseri
Disunting gadis darì Betawi
Assalamu  'alaikum  pegiat laterasi
Salam jumpa dengan Bu Ewi

Sebelum mulai kelas malam ini, kita akan berkenalan dengan moderator kita. Beliau adalah Helwiyah, S.Pd., M.M. Ibu cantik yang akrab disapa Bu Ewi alumni KBMN Angkatan ke-20. Bu Ewi saat itu satu angkatan dengan Pak Dail Ma’ruf  dan Bu Raliyanti. Semoga ini menjadi malam penuh inspirasi. Dan kita semua termotivasi untuk mewujudkan mimpi menjadi penulis sejati.

    Profil Narasumber malam ini
Malam ini kita ditemani narasumber hebat. Beliau adalah Bapak Susanto, S.Pd. yang aktif mengajar di SDN  Mardiharjo, Musi Rawas Sumatera Selatan. Lelaki yang akrab disapa Pak D Sus ini lahir di Gombong Kebumen, 29 Juni 1972. Beliau adalah alumni kelas BM Gelombang 15.

Sebelum kelas dimulai kita baca dulu blog Pak D Sus yang menarik di link berikut : https://blogsusanto.com/kalimatmu-kepanjangan/

Mungkin kita pernah membaca tulisan yang salah pengetikan, typo, atau salah ejaan.  Apa yang harus kita lakukan sebelum tulisan dipublikasikan?. Nach buat para penulis pemula, materi malam ini sangat tepat. Kali ini kita membahas proofreading. Tentunya ini menjadi mareri yang menarik bagi penulis pemula, seperti saya. Apa, mengapa dan bagaimana proofreading itu?

Proofreading adalah proses peninjauan kembali sebuah teks dilihat dari aspek kebahasaan dan penulisannya. Mengapa kita perlu melakukan proofreading. Tentunya bisa untuk mengecek kembali bahwa teks atau easy yg kita serahkan sudah rapi dan benar penulisannya. Dengan proofreading  bisa membantu minimalnya kesalahan pengetikan (typo), kesalahan ejaan, kesalahan grammar, atau kesalahan-kesalahan mendasar lainnya.

Dalam kegiatan menulis kita akan melewati tiga proses. Yaitu drafting, redrafting dan proofreading. Kapan proses proofreading itu? Tentunya setelah tulisan selesai. Ketika kita merasa selesai menulis. Jangan langsung kita publish. ulisan sudah usai, jangan buru-buru dipublish. Cek kembali tulisan kita beberapa saat. Bisa berapa jam atau berapa menit. Mungkin istilahnya kita endapkan dulu. Kita bisa minta tolong keluarga untuk teman untuk mengecek.
Sebelum melakukan proofreading, kita bisa swasunting atau self editing dulu.  Kita baca satu atau dua kali sambil membenahi penulisan yang kurang pas atau typo.

Berikut tips  melakukan Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan:
1. Perhatikan detail
2. Membaca dengan lantang
3. Baca perlahan
4. Beristirahat dan berbaik hati pada diri sendiri

Untuk pengeditan itu banyak alat yang bisa digunakan untuk membantu kita. Misal KBBI, PUEBI atau bisa kita gunakan google doc di Ms Words. Untuk pengeditan karya ilmiah dan non ilmiah tentunya berbeda. Begitupun cerita fiksi yang sarat dialog dan tanda baca. Pada intinya kita jangan langsung kirim tulisan sebelum melakukan proofreading.

Di akhir kelas Pak Susanto berpesan, penulis tidak boleh melakukan proofreading ketika tulisannya belum selesai atau belum jadi. Proofreading dilakukan setelah tulisan sampai di paragraf terakhir. Setelah dirasa cukup tulisan kita, maka kita bisa baca-baca sambil self editing atau swasunting. 

Demikian resume saya kali ini semoga bermanfaat. Selamat berkarya nyata, terus menulis untuk bangsa.

Salam Literasi
Yogyakarta, 3 Februari 2023

Sri Rejeki_Kiki_ ibu tiga anak yang tinggal di Yogyakarta. Aktif mengajar di SDIT Anak Sholeh Sedayu Yogyakarta.