Etika Berinternet, Edukasi Digital Age
Dokpri : Jurnalisme Berkebangsaan
Netiquette : Etika dalam Berinternet
Oleh: Sri Rejeki
Etika adalah seperangkat nilai dan prinsip moral yang digunakan untuk memandu perilaku individu dan kelompok dalam berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya. Etika membantu seseorang untuk membuat keputusan yang baik dan bertanggung jawab, serta memastikan bahwa perilaku mereka tidak merugikan orang lain atau melanggar aturan yang ada. Etika sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam kegiatan berinternet. Dalam konteks internet, etika berperan dalam membentuk perilaku yang positif dan bertanggung jawab, serta memastikan bahwa interaksi antara pengguna internet berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan kerugian bagi orang lain.
Dalam berinteraksi dalam dunia maya
juga dibutuhkan etika. Salah satu materi dalam pelatihan Jurnalisme
Berkebangsaan, etika berinternet menjadi salah satu sesi dari course. Materi
ini dipaparkan oleh Nurulloh, Chief Operating Officer (COO) Kompasiana. Dalam
course ini mengambil tema “Meningkatkan Konten Kreatif dan Memperluas Jangkauan
Bisnis Melalui Blog”. Materi pelatihan dengan durasi belajr 04:43:36 ini
ternyata sangat bermanfaat untuk masyarakat. Di mana maraknya pengguna sosial media
dalam masyarakat, kadang tanpa disadari etika-etika berinternet terabaikan. Apa
itu Netiquette? Mari kita kupas etika berinternet di sini.
Etika dalam berinternet sangat
penting karena kegiatan berinternet dapat menjangkau orang-orang di seluruh
dunia dalam waktu yang sangat singkat. Hal ini menyebabkan adanya potensi yang
lebih besar untuk melakukan kesalahan atau tindakan yang tidak etis. Oleh
karena itu, memperhatikan etika saat berinternet sangatlah penting.
Pentingnya etika berinternet
terlihat dari dampak negatif yang dapat terjadi ketika seseorang tidak memperhatikan
etika ini. Contohnya adalah ketika seseorang membagikan berita palsu atau
hoaks, atau ketika seseorang menyalahgunakan informasi pribadi orang lain.
Tindakan-tindakan semacam ini dapat merugikan individu dan bahkan kelompok
masyarakat yang lebih luas.
Oleh karena itu, memperhatikan
etika berinternet adalah cara terbaik untuk memastikan bahwa pengguna internet
dapat berinteraksi secara positif dan produktif, sambil menjaga keamanan dan
privasi diri sendiri dan orang lain. Dengan mematuhi aturan dan prinsip etika
berinternet, pengguna internet dapat menciptakan budaya komunikasi yang baik
dan memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Etika berinternet atau Netiquette merupakan
akronim dari Network Etiquette. Netiquette adalah seperangkat aturan perilaku
yang digunakan saat berkomunikasi melalui internet, baik itu melalui email,
forum, chat, atau media sosial. Netiquette menekankan pada pentingnya sikap
sopan, etis, dan bertanggung jawab dalam berkomunikasi di dunia maya.
Netiquette atau etika berinternet pada dasarnya sama dengan etika dalam dunia
nyata. Di mana setiap orang yang melakukan interakasi dengan orang lain tentunya
ada aturan aturan yang membatasi.
Netiquette memuat aturan-aturan
mengenai perilaku yang dapat diterima di linkungan masyarakat dalam konteks
berinternet. Di sini ada seperangkat perilaku “pantas” dalam konteks sosial.
Penting sekali bagi masyarakat internet yang berpartisipasi atau nitizen
menyadari pentingnya etika berinternet ini. Etika berinternet tidak hanya
berlaku di masyarakat penjelajah dunia
maya atau pengguna sosial media. Etika berinternet juga harus diterapkan di instansi
dalam kontens berinternet, seperti Netiquette di perusahaan.
Beberapa etika berinternet yang
harus diperhatikan adalah penggunaan bahasa. Gunakan bahasa yang sopan dan
ramah. Hindari bahasa kasar, penghinaan, atau pelecehan. Ini sangat penting
karena bahasa dalam tulisan kadang menimbulkan presepsi yang beda antara
pembaca dan penulisnya. Untuk itu perlu memperhatikan ucap atau tutur kata
dalam berinteraksi di sosial media. Gunakan bahasa yang jelas dan singkat.
Pilihlah kalimat yang mudah dimengerti dan hindari penggunaan kata-kata yang
sulit dipahami.
Jangan menggunakan huruf kapital
(ALL CAPS). Menulis dengan huruf kapital dianggap sebagai bentuk teriakan dan
dianggap tidak sopan. Mungkin tak pernah terpikir oleh sebagian masyarakat tentang
ini. Seperti sudah dijelaskan di atas bahwa kita harus hati-hati dengan
persepsi pembaca. Karena kadang dalam bahasa tulis dengan ALL CAPS menimbulkan
persepsi yang beda, yang bisa jadi timbul misunderstanding.
Hindari menggunakan emoticon secara
berlebihan. Gunakan emoticon secukupnya, terutama dalam konteks formal seperti
surat bisnis atau email resmi. Setiap orang mungkin mengartikan emot dalam
persepsi yanag tidak selalu sama. Harus menghargai sudut pandang orang lain
agar tidak terjadi mis komunikasi.
Dalam santun berinternet harus
menghargai privasi orang lain. Jangan menyebarkan informasi pribadi orang lain
tanpa izin mereka. Begitupun ketika memberi komen dalam sosial media atau
berkomentar di konten orang. Jangan hanya berkomentar negatif, tetapi berikan
tanggapan yang konstruktif dan memberikan solusi. Tetap jaga penulisan komen dengan
bahasa yang santun.
Di sini tampak begitu pentingnya netiquette.
Karena netiquette membantu mempromosikan budaya komunikasi yang baik dan sopan
di dunia maya. Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, pengguna internet dapat
berkomunikasi secara efektif dan bermanfaat bagi semua orang.
@kognisikg
@kompasgramedia
#kognisi.id
#JKxPGRI
#JurnalismeBerkebangsaan
#PGRI
Sangat bermnafaat...terima kasih ..
ReplyDeleteTerima kasih infonya
ReplyDelete